Judul : Kupetik Satu Daun yang Paling Engkau
link : Kupetik Satu Daun yang Paling Engkau
Kupetik Satu Daun yang Paling Engkau
: ina waloni – pada suatu senja
Tak ada kenangan yang kita simpan
Kecuali percakapan yang sangaja kubiarkan memanjang
Bagai jarak yang kutahu akan membentang
Mungkin kau tak menikmatinya, Nona
Seperti aku yang bahagia menaman dalam tanah
semua kata yang engkau ucapkan
Setelah kita dipisah jarak
Kata-katamu tumbuh menjadi pohon dewandaru
Rindang meneduh tubuhku yang kurus
Kubangun rumah pohon di batangnya
Kelak, bila kau pulang
Singggahlah merebah diri
Agar kau tak pernah lelah mencintaiku
Tak pernah lelah mencintaiku
Sesekali bila didera rindu
Kuinapkan tubuhku di rumah itu
Kupetik satu daun yang paling engkau
Kuletakkan di bawah bantal lalu memejam mata
Katanya, mimpi akan datang bersama orang yang kita rindukan
Bila telah terjaga, aku menyalin doa di daun itu
Berharap engkau selalu percaya
Meskipun aku datang sebagai atau-atau yang paling meragukan
Aku menjalani dan menjalini semua ini seperti pengingat waktu yang enggan
membangunkan kau. Betah dan tabah.
Demikianlah Artikel Kupetik Satu Daun yang Paling Engkau
Sekianlah artikel Kupetik Satu Daun yang Paling Engkau kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kupetik Satu Daun yang Paling Engkau dengan alamat link Sapiens